Ya sudahlah. Berikut beberapa yang sudah dirangkum. Ke depannya akan diupdate kalau ada "gosip hot" baru (yang ternyata sudah muncul di tahun-tahun sebelumnya. gak hot ah.). Baca keseluruhannya, amati dengan teliti, intisarikan informasi, tanyakan yang meragukan. In today's era, information can get you everywhere, anywhere.
Menyoal Keberadaan STAN dan Ikatan Dinas
Kementerian Pendidikan menginginkan penyederhanaan institusi pendidikan di Indonesia. Kita ketahui bahwasanya PTK-PTK yang ada saat ini tidak berada di bawah Kementerian Pendidikan. Nah, titik tolaknya disitu. Kementerian Pendidikan menginginkan seluruh institusi pendidikan berada di bawah Kementerian Pendidikan dan tidak mengakui status PTK sebagai institusi pendidikan yang berhak memberikan gelar. Singkatnya, PTK adalah institusi pendidikan "liar". (1)Istimewanya lagi, PTK-PTK tersebut menerima mahasiswa baru dengan proses penerimaan sendiri, dan lulusannya langsung ditempatkan di instansi terkait. Hal ini tidak sesuai dengan proses rekrutmen PNS yang berlaku umum. (2)
STAN sendiri menyiasati masalah nomor 1 dengan mengubah bentuk hukum lembaga menjadi Badan Layanan Umum. Kenapa jadi BLU? Saya juga kurang mengerti titik temunya. Yang jelas mengenai BLU sendiri, memang masih mengandalkan dana APBN namun pengelolaan keuangannya sudah mandiri dan diperbolehkan memperoleh pendapatan sendiri di luar APBN. Karena itulah fasilitas2 di STAN sekarang sudah bagus, jaaaaaaauuuh lebih bagus dibandingkan waktu kk baru masuk, hampir 3 tahun yang lalu. Soalnya penggunaan dananya mandiri. Kalo nunggu otorisasi penggunaan dana dari atas dulu, pembangunan gak bakal selesai2. Yang udah belajar HAKN atau Akpem pasti ngerti.
Curhat dikit nih. Dulu gedung C itu paling bagus, paling favorit. Sekarang tidak lagi. Gedung I dan J jauh lebih sexy. Padahal gedung C yang sekarang 2x lebih nyaman dari gedung C yang dulu. Trus masalah STAN bayar, makanya jangan protes dulu. Kan tujuannya baik, ada segmentasi. Yang belum tau masalah ini baca sampai bawah jangan setengah-setengah.
Lanjut menjawab persoalan nomor 2, makanya ke depan STAN mengadakan tes dalam 3 tahap sesuai dengan prosedur penerimaan PNS yang berlaku saat ini. Jadi kalo ada yang protes proses rekrutmen pegawai Kementerian Keuangan gak sesuai rekrutmen PNS secara umum dipersilakan gigit jari dengan segala hormat. See?
STAN Bayar? Gak Asik Banget
Banyak muncul pertanyaan senada ini. Namun setelah bertahun-tahun gosip ini beredar, nyatanya saya sendiri, adik2 tingkat saya, adik2 tingkat dari adik2 tingkat saya, dan (mungkin, kemungkinan besar, kemungkinan sangat besar, kemungkinan sangat besar sekali, hampir pasti, - oke stop! anda terlalu bertele-tele, kk -) seterusnya, tidak ada yang membayar biaya pendidikan terhadap STAN sepeserpun.Memang ada ada wacana STAN akan mengadakan kelas yang mewajibkan mahasiswanya membayar. Tapi itu bukan berarti serta-merta seluruh mahasiswa harus membayar, tidak seperti itu. Ada segmentasi. Baca lagi.
STAN sebagai BLU ( well, sekali lagi saya tanya, apakah ada yang sudah cari tau apa itu BLU? kalo kamu cukup rajin cari tau, saya doakan kamu lulus USM STAN. kalo enggak, ya saya doakan kamu mau cari tau mengenai BLU :))berhak menerima pendapatan sendiri. Ini berkaitan dengan prinsip kemandirian pengelolaan keuangan BLU. Nah, STAN sendiri tetap gratis, tapi selain dari APBN akan ada penerimaan-penerimaan lain sebagai berikut:
Pendidikan dan Latihan a.k.a. Diklat. Yup, diklat-diklat keuangan untuk instansi-instansi Kemenkeu yang diadakan oleh STAN (berada di bawah BPPK) ada yang mewajibkan peserta diklat (dalam hal ini instansi terkait pengirim peserta diklat) membayar. Dan itu masuk ke penerimaan STAN tentunya, karena sarana belajar dan tenaga pengajar serta kurikulum yang diajarkan disediakan oleh STAN.
Kelas Pemda. Mengingat amburadulnya sistem keuangan di pemda, tidak jarang pemda meminta lulusan STAN. Tentu saja STAN menolak dan membuat pemda tidak senang. Titik tengahnya, STAN memberikan jasa pendidikan. Bentuknya bisa diklat atau pendidikan diploma seperti mahasiswa reguler. Para peserta adalah pegawai dan/atau calon pegawai pemda. Biaya pendidikan mereka tentu saja ditanggung oleh pemda. Setelah pendidikan selesai mereka akan kembali ke pemda. Dari pemda, dibayarin pemda, balik ke pemda. STAN memberi pendidikan, menerima pembayaran, mencatatnya sebagai penerimaan. Damai kan? Slurrppphh, enak sekali mie goreng ini. Saya memang jenius.
Kelas swasta. Nah ini dia yang jadi bahan gosip paling hot. Saya cukup heran dengan calon-calon mahasiswa STAN yang parno dengan gosip ini tanpa verifikasi terlebih dahulu ke pihak yang lebih tau. Ya sudahlah, namanya juga ngebet pengen ketemu kk Efr* yang tampan rupawan ini, dimaafkanlah. Wajar.
Balik ke kelas swasta. Latar belakangnya adalah lulusan-lulusan STAN yang melepas ikatan dinasnya dan bergabung dengan kantor-kantor akuntan publik, yang notabene menawarkan penghasilan berlipat daripada dari Kementerian Keuangan. Bayangkan betapa sedihnya Kemenkeu, melihat lulusan-lulusan STAN yang telah susah-payah dididik 3 tahun untuk menjadi punggawa keuangan negara, pergi begitu saja melepas ikatan dinasnya (well, walau harus membayar uang sejumlah tertentu). Makin kekurangan tenaga lah Kemenkeu kita. Tidak ada artinya itu uang pengganti mengingat tujuan tak tercapai.
Nah, karena itu kalau nantinya akan lepas juga, lebih baik dari awal STAN menerima mahasiswa swasta. Yang bayar ayo bayar, yang gratis silakan gratis. Jadi jumlah mahasiswa gratisan yang akan masuk ke Kemenkeu tidak berkurang dari rencana awal yang dipatok. So jangan khawatir wahai calon mahasiswa gratisan. Kembali ke tujuan awal kalian masuk STAN aja. Ingin kaya? Bayar dulu 3 tahun, setelah itu carilah peruntungan ke KAP manaaa, gitu. Banyak yang cari lulusan STAN. Ingin mengabdi? STAN dengan tangan terbuka menerima kalian. Gak usah bayar dikasih pendidikan.
End of the note. Pesan saya, kalian calon-calon mahasiswi STAN jangan termakan gosip-gosip yang tidak jelas sumbernya darimana. Kalian cukup cerdas untuk tau mana yang benar, mana yang tidak benar. See? End of the quote.
Ps. Mahasiswa juga deh. ( pada protes aja nih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar